Semua orang tentunya tidak asing dengan penggolongan kelas sosial seperti satria, brahmana, waisya dan sudra. Hal ini seakan menjadi sebuah kerangka dasar dalam bermasyarakat dan inter-relasi yang mempengaruhi bagaimana tata cara berbicara, berperilaku bahkan berpandangan terhadap orang-orang yang menyandang atau berasal dari kelas tertentu ke kelas yang lain.
Di sisi lain, benar adanya bahwa kehidupan dalam bermasyarakat tidak dapat dipisahkan dari jenjang status kehidupan yang bertingkat-tingkat. Status tersebut diakibatkan oleh banyak faktor seperti karena keturunan, pendidikan, ekonomi dan spiritual.
Meskipun realitanya manusia memang diciptakan untuk berbeda-beda, tetapi manusia kadang terdikotomi dengan status tersebut sehingga mengganggu keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Satu bentuk variasi kehidupan dari hasil perbedaan adalah fenomena stratifikasi (tingkatan-tingkatan) sosial yang terjadi melalui proses suatu bentuk kehidupan baik berupa gagasan, nilai, norma, aktifitas sosial, maupun benda-benda.
Karena itu, fenomena dari stratifikasi sosial akan selalu ada dalam kehidupan manusia, sesederhana apapun kehidupan, berbeda satu sama lain, tergantung bagaimana cara kita menempatkannya.
Read More